Jumat, 09 Maret 2012

Kelompok Pembenci Pemerintah AS Meningkat


Jumlah kelompok yang tak suka dengan pemerintah Amerika Serikat kian bertambah. Hal ini dipicu oleh kesenjangan pendapatan dan imigrasi ilegal, menurut sebuah laporan yang dirilis oleh Southern Poverty Law Center (SPLC).
 
Telusuran lembaga tersebut selama 30 tahun terakhir, menyimpulkan bahwa 1.018 kelompok kebencian beroperasi tahun lalu di Amerika Serikat.
 
Menurut laporan itu, pertumbuhan tersebut karena ketakutan yang berlebihan akibat kehilangan tempat tinggal, perubahan demografi ras, dan prospek empat tahun lagi kepemimpinan presiden kulit hitam. Kebanyakan kelompok ekstrim kanan menilai Presiden Barack Obama sebagai musuh negara mereka.
 
Kebayakan aktivitas kelompok pembenci dipusatkan di negara-negara bagian seperti, California, Florida, Georgia, New Jersey dan New York.
 
"Warga negara, yang mengembangkan ideologi dasarnya di tengah kelompok supremasi kulit putih, secara umum tidak percaya bahwa mereka wajib membayar pajak, mematuhi sebagian besar aturan, dan mentaati peraturan lalu intas," jelas laporan tersebut.
 
Laporan itu juga menggambarkan sebuah peningkatan drastis jumlah kelompok anti-pemerintah, di mana mereka sama sekali tidak percaya kepada pemerintah federal AS. SPLC telah melacak 1.274 kelompok dengan ideologi seperti itu pada tahun 2011, ada penambahan 824 kelompok dibanding tahun sebelumnya.
 
SPLC memperingatkan bahwa tren itu dapat terus tumbuh jika Obama terpilih kembali untuk masa jabatan kedua. (IRIB Indonesia/RM/PH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar