Kemegahan dan keindahan kebudayaan Islam selama 14 abad yang direkam
dalam sebuah film dokumenter yang bertujuan memperkenalkan sebuah
kebudayaan yang terinspirasi dari ajaran dan perdaban Islam, dipamerkan
hari ini Ahad (25/3) di Museum Toledo, Ohio, Amerika Serikat.
Mehr News melaporkan, film berjudul Islamic Art: Mirror of the Invisible World
diproduksi oleh Alex Kronemer, master dalam studi teologi Universitas
Harvard, dan sekarang bekerja di Biro Hak Asasi Manusia di Departemen
Luar Negeri AS. Kronemer mengatakan bahwa filmnya itu mencerminkan
"keluasan dan kedalaman peradaban Islam."
Film
berdurasi 90 menit itu mencakup sejarah 1.400 tahun dari seluruh
kesenian Islam, termasuk kaligrafi dan lukisan untuk arsitektur bangunan
masjid-masjid besar di dunia.
Kronemer menegaskan
bahwa film itu menampilkan kerjasama selama berabad-abad antarberbagai
budaya yang pada akhirnya menciptakan karya seni dan peradaban yang
besar.
"Ketika Anda mengambil langkah seperti, maka
Anda seperti melupakan konflik dan ketegangan terjadi pada waktu dan
tempat tertentu dalam sejarah, adapun yang tersisa dan yang bertahan
hanyalah karya-karya budaya," katanya.
Sebuah
perusahaan film nirlaba Unity Productions Foundation dibentuk pada tahun
1999 oleh Kronemer dan Michael Wolfe dengan tujuan menciptakan
"perdamaian melalui media." Perusahaan tersebut juga telah memproduksi
dua film dokumenter sebelumnya yaitu Inside Islam; Muhammed: Legacy of a
Prophet; and Prince Among Slaves.
Jumlah warga Muslim
di Amerika Serikat diperkirakan mencapai enam hingga delapan juta
orang. Sejak Serangan 11 September, warga Muslim Amerika sangat sensitif
menyikapi pelanggaran terhadap hak-hak sipil mereka.
Di sisi lain, tidak ada informasi dan pandangan yang tepat mengenai
Islam dan Muslim dalam masyarakat Amerika Serikat. Hal itu diperparah
lagi dengan media-media, propaganda, dan politik sejumlah pejabat yang
anti-Islam dalam upaya memberikan kesan buruk pada agama Islam dan
pengikutnya.
Doktor Kevin Barrett, seorang pendiri
Aliansi Muslim-Kristen-Yahudi di Madison Amerika Serikat, menekankan
fakta bahwa di seluruh mazhab-mazhab di Amerika Serikat harus disikap
secara setara, juga menyinggung bahwa pasca insiden 11 September, perang
anti-Islam dimulai. (IRIB Indonesia/MZ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar