Presiden Dewan Hak Asasi Manusia PBB mengatakan bahwa keputusan
Israel untuk memutuskan hubungan setelah pengumuman PBB untuk melakukan
penyelidikan atas pemukiman Zionis, sangat disesalkan.
Laura Dupuy Lasserre, kepala badan 47 negara itu menuturkan pada Senin
(26/3) bahwa ia belum menerima konfirmasi resmi terkait keputusan Tel
Aviv, tetapi jika memang terjadi, ini akan sangat disesalkan, AFP
melaporkan.
"Saya tidak ragu bahwa itu adalah demi
kepentingan Israel untuk bekerja sama dengan Dewan HAM PBB menyangkut
misi investigasi," kata Lasserre.
Pada Kamis, Dewan
HAM PBB untuk pertama kalinya mengeluarkan resolusi, yang memerintahkan
investigasi terhadap dampak-dampak pembangunan pemukiman Zionis di
wilayah Palestina.
Resolusi menyeru Israel untuk
melindungi warga sipil Palestina dan properti mereka di wilayah-wilayah
pendudukan serta mencegah kekerasan pemukim Zionis terhadap warga
Palestina, termasuk menyita senjata dan memberlakukan sanksi pidana.
Pada Senin, Juru bicara Departemen Luar Negeri Israel Yigal Palmor
mengatakan bahwa pihaknya telah memutuskan kontak dengan dewan.
Ditambahkannya, Israel secara resmi belum memberitahukan keputusannya
itu kepada dewan.
Pada hari Ahad, Menteri Luar Negeri
Israel Avigdor Lieberman menyerukan boikot dewan, sementara Perdana
Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa dewan seharusnya malu pada
dirinya sendiri. (IRIB Indonesia/RM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar