Ketua Badan Keamanan Nasional dan Internasional Rusia, Leonid
Shershnev seraya menyinggung misi damai program nuklir Iran, mengatakan
program nuklir Republik Islam sama sekali tidak berbahaya bagi keamanan
internasional dan kericuhan yang dibuat oleh Amerika Serikat dalam
masalah ini bermotif politik.
Shershnev kepada IRNA
pada Senin (26/3) menuturkan, AS memanfaatkan isu program nuklir Iran
untuk menekan negara itu dan juga menekan sekutu-sekutunya untuk
memajukan kebijakan seperti itu.
"Seluruh kegaduhan
saat ini terkait masalah Iran diciptakan untuk tujuan-tujuan politik dan
Barat dengan cara itu, berupaya mencapai tujuan-tujuan jangka
panjangnya," ujar Shershnev.
Seraya menyinggung
kerjasama Iran dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Shershnev
menandaskan, sedikit negara di dunia yang melakukan kerjasama begitu
transparan dan terbuka untuk menghilangkan ambiguitas dan klaim-klaim
terkait program nuklirnya dengan IAEA.
"Meskipun Iran
bekerjasama dengan masyarakat dunia menyangkut program nuklirnya dan
menunjukkan itikad baik untuk memulai perundingan dengan kelompok 5+1,
tapi AS dan sekutunya menghukum Iran dengan alasan-alasan tak berdasar.
Penerapan kebijakan seperti ini sama sekali tidak membantu menyelesaikan
perselisihan terkait program nuklir Tehran," jelasnya.
Menurut Shershnev, "Jika masalah nuklir Iran dapat diselesaikan, maka
tak ada alasan lagi untuk menekan negara itu. Namun, kita menyaksikan
bahwa AS berusaha menciptakan hambatan untuk mencegah kemajuan dalam
perundingan."
Shershnev lebih lanjut berbicara tentang
pendekatan diskriminatif AS dan Barat terhadap program nuklir Iran
dibanding isu nuklir beberapa negara lain. Dikatakannya, "Mengapa mereka
selalu mengeluarkan berbagai klaim terkait masalah nuklir Iran, tapi
sama sekali tidak pernah menekan India, Pakistan, dan Israel yang
mengembangkan program nuklir militer?"
"Seluruh negara di dunia harus diperlakukan sama dalam memanfaatkan energi nuklir, tanpa terkecuali Iran," tegas Shershnev.
Pakar Rusia ini menandaskan, "Mengingat sama sekali tidak ada bukti
yang menunjukkan esensi militer program nuklir Tehran, maka hak-hak
nuklir negara itu harus diakui dan para aktor dunia harus menerima
prinsip penting ini sebagai landasan untuk menyelesaikan isu nuklir
Iran." (IRIB Indonesia/RM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar